BULAN OKTOBER
Jepang ialah negara yang terkenal kaya sejarah dan tradisi.Masyarakat Jepang dibangun oleh altar kesejarahan panjang yang didalamnya memuat aspek-aspek kebudayaan dan tradisi sekaligus.Makanya banyak yang dapat dipelajari dari negara ini yakni penghormatan terhadap sejarah dan berusaha mengharmonisasikannya dengan kemajuan dunia kontemporer.Banyak orang yang salut karena Jepang merupakan satu dari sedikit negara yang memiliki tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya yang luar biasa namun disaat bersamaan kalangan mudanya tak lantas melupakan kebudayaan dan tradisi nenek moyangnya.
Festival-festival warisan leluhur mereka masih dipertahakan
hingga kini.Bukan hanya dipertahankan, bahkan dijadikan komoditas untuk menarik
minat kalangan wisatawan untuk semakin banyak yang berkunjung ke Negeri Sakura
ini.Salah satunya yang masih dipertahankan hinga kini ialah Festival Nagasaki
Kunchi yang telah sangat lama dipertahankan.Festival ini dirayakan di Suwa
Jinja Shrine di Kaminishiyama-machi dengan naga dan kapal kecil.Festival ini
mencerminkan kuatnya pengaruh kebudayaan China terhadap kebudayaan di Jepang.
Nagasaki berada di bagian barat laut Kyushu yang merupakan
pelabuhan tersibuk di Jepang.Posisinya dekat dengan daratan Asia.Juga Nagasaki
pernah mengguncang dunia ketika kawasan ini di bom atom oleh Pasukan Sekutu
pada Perang Dunia II.Festival ini merupakan festival yang cukup populer di
Jepang dan telah dinyatakan sebagai aset penting rakyat yang tidak terwujud
oleh pemerintahan Jepang.Dalam catatan sejarah, Festival Nagasaki Kunchi ini
telah berusia sekitar 350 tahun.Sungguh bukan waktu yang sebentar untuk
memertahankannya.
Beberapa
fakta mengenai Festival Nagasaki Kunchi ialah:
·
Festival
ini merupakan salah satu festival musim gugur yan paling ditunggu oleh warga
Jepang.
·
Festival
Nagasaki Kunchi dirayakan berdasarkan penanggalan kalender surya.
·
Setipa
kota yang dipilih mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah festival ini
setiap tujuh tahun sekali.
·
Hono-odori
dilakukan didepan Balai Kota yang dikenal sebagai tempat peristirahatan dewa.
·
Kapal
yang akan digunakan untuk memeriahkan festival ini didekorasi seperti tongkang
di sungai atau perahu China diatas roda.
BULAN NOVEMBER
Festival Shichi Go San
Shichi-Go-San adalah namaupacara di Jepang yang merayakan pertumbuhan anak berusia 3, 5, dan 7 tahun. Perayaan
dilakukan setiap tahun sekitar tanggal 15 November dan bukan merupakan hari libur.Peserta perayaan adalah anak laki-laki berusia 3 dan 5
tahun, dan anak perempuan berusia 3 dan 7 tahun.Umur-umur tersebut dipercaya
sebagai tonggak sejarah dalam kehidupan, dan angka-angka ganjil menurut tradisi
Tionghoa dipercaya membawa keberuntungan.Anak-anak yang cukup umur sebagai
peserta Shichi Go San didandani dengan kimono dan dibawa ke kuil Shinto untuk didoakan.Orang tua memanfaatkan kesempatan ini untuk
mengabadikan anak-anak yang sudah berpakaian bagus dengan berfoto di studio
foto.
Anak-anak yang merayakan Shichi
Go San mendapat hadiah permen panjang yang disebut permen chitose(permen
seribu tahun) yang dipercaya membuat anak sehat dan panjang umur.Kantong tempat
permen chitoseame bergambar kura-kura dan burung jenjang yang merupakan simbol umur panjang.Sementara
di bagian belakang kemasan permen, terdapat kisah singkat yang menceritakan
mengenai sejarah dan makna upacara Shichi-Go-San. Dalam tulisan tersebut
diceritakan bahwa sebelum mencapai usia 7 tahun, seorang anak masih dianggap
menjadi milik dewa. Setelah usianya mencapai 7 tahun, barulah dia menjadi
manusia seutuhnya.Satu bungkus permen chitoseberisikan 2 batang permen yang
bentuknya seperti sumpit, masing-masing berwarna merah dan putih. Rasa permen
ini manis, karena terbuat dari susu dan gula. Menjelang perayaan Shichi-Go-San,
biasanya toko yang menjual permen iniakan ramai dikunjungi oleh orang dewasa,
termasuk para kakek-nenek.Permen Chitose umumnya dijual di toko kue yang
menjual kue untuk anak-anak.
Perayaan ini diadakan pada tanggal 15 karena hari ke-15
menurut kalender Tionghoa merupakan hari baik dan semua yang
dilakukan di hari tersebut dipercaya membawa keberuntungan, dan bulan 11
merupakan bulan selesai panen. Orang zaman kuno pergi ke kuil di bulan purnama hari ke-15 bulan ke-11 untuk berterima kasih atas hasil
panen.Kesempatan ini sekaligus digunakan untuk berterima kasih atas pertumbuhan
anak, serta memohon perlindungan agar anak tetap sehat dan dapat tumbuh hingga
dewasa.
Di zaman dulu, angka kematian anak kecil sangat tinggi
sehingga lahir tradisi merayakan anak-anak yang berhasil mencapai usia tertentu
di kalangan keluarga petani di Jepang. Tradisi ini meluas ke kalangan samurai yang menambahkan sejumlah upacara.Anak perempuan dan anak
laki-laki berusia 3 tahun mengikuti upacara Kamioki yang menandai mulai
dipanjangkannya rambut anak setelah sebelumnya selalu dicukur habis. Anak usia
5 tahun mengikuti upacara Hakama-gi yang menandai pertama kali anak
mulai memakai hakama dan haori. Anak perempuan
mengikuti upacara Obitoki Himo-otoshi yang menandai pergantian kimono yang dipakai anak perempuan, dari kimono
anak-anak yang bertali menjadi kimono berikut obi seperti yang digunakan orang dewasa.Kesempatan Shichi Go
San sering merupakan kesempatan pertama bagi anak perempuan untuk merias
wajah.
Sejak kalender Gregorian digunakan di Jepang, perayaan
dilangsungkan pada 15 November.Di zaman sekarang, waktu membawa
anak ke kuil sebagai Shichi Go San sudah disesuaikan dengan waktu libur
orangtua.Anak boleh dibawa kapan saja ke kuil di sepanjang bulan November (hari
Sabtu, Minggu, atau hari libur), dan tidak harus persis di tanggal 15 November.
Di Hokkaido dan daerah-daerah dengan musim dingin yang sangat dingin,
udara sudah dingin di sekitar 15 November sehingga perayaan sering dilakukan
sebulan lebih awal pada 15 Oktober
BULAN DESEMBER
Festival Bonenkai
Bonenkai adalah
salah satu tradisi ataupun kebiasaan yang diadakan beberapa perusahaan ataupun
perkumpulan organisasi di Jepang yang diadakan di sekitar akhir Desember,
menjelang tutup buku tahunan. Arti secara terminologi dilihat dari kanji yang
tertulis, “Bonenkai (忘年会)”
memiliki makna: Pesta untuk melupakan tahun (lama).
Untuk mensukseskan acara bonenkai ini, biasanya satu orang akan ditunjuk menjadi ‘Kanji (幹事)’ yang bertugas menjadi koordinator; Mengkoordinasi acara, melakukan pemesanan tempat dan menghubungi orang-orang yang akan berpartisipasi dalam acara tersebut.
Biasanya jauh-jauh hari, beberapa restoran ataupun hotel sudah penuh terpesan oleh beberapa group yang ingin merayakan bonenkai.Acara ini diawali dengan ‘Kanpai’ (minum bersama) yang kemudian dilanjutkan dengan makan-makan, berkaraoke, atau minum-minum sampai mabuk hingga larut malam.Berusaha melupakan beberapa hal yang tidak menyenangkan selama menjalani kerja satu tahun.
Untuk mensukseskan acara bonenkai ini, biasanya satu orang akan ditunjuk menjadi ‘Kanji (幹事)’ yang bertugas menjadi koordinator; Mengkoordinasi acara, melakukan pemesanan tempat dan menghubungi orang-orang yang akan berpartisipasi dalam acara tersebut.
Biasanya jauh-jauh hari, beberapa restoran ataupun hotel sudah penuh terpesan oleh beberapa group yang ingin merayakan bonenkai.Acara ini diawali dengan ‘Kanpai’ (minum bersama) yang kemudian dilanjutkan dengan makan-makan, berkaraoke, atau minum-minum sampai mabuk hingga larut malam.Berusaha melupakan beberapa hal yang tidak menyenangkan selama menjalani kerja satu tahun.
Bonenkai (忘年会)
adalah Pesta yangsama sekali tidak memiliki
makna religius
dan tidak memiliki standar tata cara
pelaksanaan, namun sudah menjadi salah satu tradisi khas Jepang.Acara serupa bonenkai
juga terdapat dalam kebudayaan Asia Timur
seperti di Taiwan,
Republik Rakyat Cina, dan Korea Selatan.
Berbeda dari pesta perayaan Natal
dalam kebudayaan Barat, bonenkai adalah acara yang sama sekali tidak
berhubungan dengan agama. Dalam bahasa Inggris
pesta ini kadang-kadang diterjemahkan sebagai Year End Party, Forget Year Party, atau tidak
diterjemahkan sama sekali dan tetap ditulis sebagai Bounenkai. Pesta ini
dapat dikatakan sudah menjadi tradisi unik Jepang.
Tidak ada
ketentuan khusus tentang waktu dan tempat pesta ini dilangsungkan, tapi
biasanya dilangsungkan pada bulan Desember.Bōnenkai
dapat saja dilangsungkan sebagai bentuk pesta tutup tahun sebuah perusahaan
hingga pesta kumpul-kumpul akhir tahun antarteman atau antarsanak keluarga.
Tentu
ada sejarahnya orang Jepang melaksanakan bonenkai setiap akhir tahun.Asal usul
Bonenkai dapat ditelusuri kembali ke (1185-1333) periode saat politik dan
ekonomi di Jepang diperintah oleh prajurit (bushi) Kamakura. Mereka bertemu
pada akhir tahun untuk melihat waka (sejenis puisi Jepang) dan membicarakan apa
yang terjadi tahun itu , sementara itu, sambil membicarakan, mereka
menikmati minuman dan makanan yang disajikan dalam Izakaya.
Setelah
bertahun-tahun berlalu, Jepang berubah menjadi negara yang modern dan pesta
akhir tahun melibatkan semua kalangan ekonomi, dan sampai saat ini, perayaan
bonenkai setiap akhir tahun diikuti oleh seluruh penduduk Jepang, dan orang
asing yang berada di Jepang, dimana bonenkai ini bisa membuang rasa lelah dan
ketegangan selama setahun berlalu.
Di bulan Desember,
resto-resto dan Izakaya merupakan bulan tersibuk karena banyak permintaan untuk
melayani pesta bonenkai. Biaya pesta bisa dibiayai oleh pihak perusahaan, atau
ada beberapa kelompok yang mengadakan dengan cara patungan biaya. Besarnya
biaya juga tergantung dari tempat yang mereka gunakan.
17.40 |
Category: |
1 komentar
Comments (1)
konbanwa, jujur artikel di blognya bagus karena mempublikasikan berbagai macam festival yang ada di negara sakura, untuk artikel selanjutnya kalau bisa tolong di share artikel mengenai sejarah manga jepang!!! hehehe :D
arigatou ..